nggak sengaja dia datang lagi di mimpiku.. dia, ayahku yang sudah hampir 2 tahun ini aku meninggalkannya.. bukan karena aku tak sayang lagi kepadanya.. bukan juga karena dia tak sayang lagi padaku.. aku tau, jauh dilubuk hatinya.. dia masih menyayangiku seperti rasa sayangku padanya bahkan mungkin lebih dari yang ku tahu.. aku yakin itu.
seperti malam sebelumnya dan sebelumnya lagi.. dia selalu hadir menemani tidurku,, mungkin karena rasa rindu yang teramat sangat hingga membawanya ke alam bawah sadarku..
aku bahkan masih ingat setiap kata yang pernah dia ucapkan padaku, semuanya itu yang menjadikan aku seperti sekarang.. bahkan aku merasa 90% sifat dan watakku adalah turunan darinya.. tapi aku bangga, karena aku sama sepertimu ayah..
dia yang selalu mengajarkanku bagaimana seharusnya anak perempuan itu bersikap, bagaimana hak-hak dan kewajiban perempuan jika sudah berumah tangga, bagaimana cara mengatur rumah tangga.. aku bahkan masih duduk di bangku sma ketika dia menasehatkan semua itu padaku.. waktu itu aku cuma bilang "pak-pak, aku sek sma, sek durung kate rabi iki" tapi dia tersenyum dan berkata "yo gak popo lho sa, be'e mben bapak wes gak sempat ngomong ngene..makane saiki eling-elingen jarene bapak iki" ... aku ingat pak, masih teringat jelas.
seringkali aku merasa terjebak pada perasaan-perasaan bodoh yang ”menyiksa” hati. ingin rasanya keluar, tetapi tidak bisa. hanya bisa menangis... ya, menangis, hanya itu yang bisa kulakukan.. dan cukup efektif memang. cukup membantu, walaupun sejenak.. aku bahkan tidak tahu perasaan apa ini, benar-benar tidak bisa ”keluar”. entahlah. namun itu yang aku rasakan.
kalau sudah begitu ingin rasanya aku kembali seperti dulu. saat aku masih menjadi gadis kesayangannya.. aku tau dia akan memelukku dan mengucapkan kata-kata indah yang selalu ingin aku dengar lagi dari mulutnya.. dia selalu tahu bagaimana menenangkan anak-anaknya..
ayah, bagaimanapun sulitnya aku mohon maaf.. aku belum bisa jadi yang terbaik bagimu..
seperti malam sebelumnya dan sebelumnya lagi.. dia selalu hadir menemani tidurku,, mungkin karena rasa rindu yang teramat sangat hingga membawanya ke alam bawah sadarku..
aku bahkan masih ingat setiap kata yang pernah dia ucapkan padaku, semuanya itu yang menjadikan aku seperti sekarang.. bahkan aku merasa 90% sifat dan watakku adalah turunan darinya.. tapi aku bangga, karena aku sama sepertimu ayah..
dia yang selalu mengajarkanku bagaimana seharusnya anak perempuan itu bersikap, bagaimana hak-hak dan kewajiban perempuan jika sudah berumah tangga, bagaimana cara mengatur rumah tangga.. aku bahkan masih duduk di bangku sma ketika dia menasehatkan semua itu padaku.. waktu itu aku cuma bilang "pak-pak, aku sek sma, sek durung kate rabi iki" tapi dia tersenyum dan berkata "yo gak popo lho sa, be'e mben bapak wes gak sempat ngomong ngene..makane saiki eling-elingen jarene bapak iki" ... aku ingat pak, masih teringat jelas.
seringkali aku merasa terjebak pada perasaan-perasaan bodoh yang ”menyiksa” hati. ingin rasanya keluar, tetapi tidak bisa. hanya bisa menangis... ya, menangis, hanya itu yang bisa kulakukan.. dan cukup efektif memang. cukup membantu, walaupun sejenak.. aku bahkan tidak tahu perasaan apa ini, benar-benar tidak bisa ”keluar”. entahlah. namun itu yang aku rasakan.
kalau sudah begitu ingin rasanya aku kembali seperti dulu. saat aku masih menjadi gadis kesayangannya.. aku tau dia akan memelukku dan mengucapkan kata-kata indah yang selalu ingin aku dengar lagi dari mulutnya.. dia selalu tahu bagaimana menenangkan anak-anaknya..
ayah, bagaimanapun sulitnya aku mohon maaf.. aku belum bisa jadi yang terbaik bagimu..
2 komentar:
sabar nduk
semua masalah itu pasti ada jalan keluarnya...
berdoa aja dan jangan lupa sholatnya
pada akhirnya semua pasti akan baik2 saja
amin..
makasi tapi ni sapa ya? kok anonim?
Posting Komentar